buterfly



Sunday 25 March 2012

Membangun Masyarakat yang Beradab

Membangun Masyarakat yang Beradab

Makalah diajukan dalam rangka memenuhi tugas Matakuliah
Dosen Pengampu
Prof. Dr.  Abd. Rahman A. Ghani, M. Pd
Kelompok :
1.  Hasti Irawati
2.  Ida Hidayati
3.  Khoerunnissa Sholihatti
4.  Oky Isra Pramanca



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2011


KATA PENGANTAR
                   Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “Membangun Masyarakat yang Beradab”.
                   Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
                   Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dengan demikian, Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
                   Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Jakarta, 13 Desember 2011
                                                                                            Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk menggunakan fisik atau  jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
            Antara manusia dan peradaban mempunyai hubungan yang sangat erat karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu kehidupan yang sesuai kodratnya. Suatu peradaban timbul karena ada yang menciptakannya yaitu diantaranya ada faktor manusianya yang melaksanakan  peradaban tersebut.
            Suatu peradaban mempunyai wujud tahapan dan dapat berevolusi atau berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dan peradaban pula dapat mengakibatkan suatu peradaban pada kehidupan sosial. Perubahan ini dapat diakibatkan karena pengaruh modernisasi yang terjadi di masyarakat.
            Masyarakat yang beradab dapat diartikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan budi pekerti, ketenangan, kenyamanan, ketrentaman dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengetahuan lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
B. Rumusan Masalah
            Dilihat dari latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah : Hakekat Manusia dan Peradaban yang meliputi makna manusia dan adab dan peradaban. Kemudian Peradaban dan Peradaban Sosial yang meliputi tradisi modernisasi dan masyarakat madani . Kemudian Masyarakat yang Beradab.





BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat Manusia dan Peradaban
1. Makna Manusia
            Manusia seutuhnya adalah seorang makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui rohani terciptalah peradaban. Peradaban hanya dikenal oleh manusia, sedangkan makhluk lain melakukan adaptasi dengan perubahan alam melalui proses evolusi jasmaniahnya.
            Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1.    Sebagai makhluk Tuhan
2.    Sebagai makhluk individu
3.    Sebagai makhluk sosial budaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi dengan sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri. Interaksi itu sendiri sudah tercipta sejak manusia masih berada di dalam kandungan ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia dilahirkan yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa dengan bentuk interaksi yang semakin komplek dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta norma yang dijalani manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan manajemen yang sebenarnya sudah dikenal sejak dulu.

2.  Makna Adab dan Peradaban
            Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Definisi peradaban menurut Koentjaraningrat menyatakan bahwa peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
            Dengan batasan-batasan pengertian di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebuayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan an teknologi, adat istiadat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandain menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
           

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor:
·         Pendidikan
·         Kemajuan teknologi dan
·         Ilmu pengetahuan
B. Peradaban dan Perubahan Sosial
            Perubahan menyebabkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada dalm masyarakat sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
            Penyebab atau faktor – faktor terjadinya perubahan:
Faktor dalam:
a.    Bertambah dan berkurangnya penduduk
b.    Adanya penemuan – penemuan baru
c.    Konflik dalam masyarakat
d.    Pemberontakan dalam masyarakat
Faktor luar:
a.    Faktor alam yang berubah
b.    Pengaruh kebudayaan lain

1. Tradisi
            Tradisi (Bahasa Latin: tradition “diteruskan”) atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari  kehidupan suatu kelompok masyarakat. Biasanya dari suatu Negara, kebudayaan,  waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Tradisi juga merupakan adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara – cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
2. Modernisasi
            Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa kini). Secara harfiah modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern.
            Modernisasi diartikan sebagai perubahan–perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pramodern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasarkan pendapat para ahli adalah sebagai berikut :
Ø  Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, kea rah pola – pola ekonomis dan politis.
Ø  Anthony D Smith menyatakan modernisasi bukan semata – mata proses yang spontan dan tanpa perencanaan.
            Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
a.    Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b.    Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.

            Soerjono soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat – syarat tertentu, yaitu sebagai berikut:
o   Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
o   Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
o   Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
o   Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat – alat komunikasi.
o   Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
o   Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial
            Dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa modernisasi yaitu proses menuju masa kini, dimana terjadi perubahan sosial budaya dan masyarakat memperbaharui diri untuk mendapatkan ciri-ciri yang dimiliki oleh masyarakat modern.
Adapun syarat – syarat dari modernisasi terdiri dari:
ü  Cara berpikir ilmiah
ü  Sistem administrasi negara yang baik
3. Masyarakat madani
            Masyarakat madani merupakan konsep yang memiliki banyak arti atau sering diartikan dengan makna yang beda-beda. Bila merujuk kepada bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah kontraposisi dari masyarakat militer.
Ciri-ciri Masyarakat Madani
            Ada beberapa ciri-ciri utama dalam civil society,
1)    adanya kemandirian yang cukup tinggi dari individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat, utamanya ketika berhadapan dengan negara,
2)    adanya ruang publik bebas sebagai wahana bagi keterlibatan politik secara aktif dari warga negara melalui wacana dan praksis yang berkaitan dengan kepentingan publik, dan
3)     adanya kemampuan membatasi kuasa negara agar ia tidak intervensionis.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik masyarakat madani:
1.            Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
2.                  Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi:
a)           Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
b)          Pers yang bebas
c)           Supremasi hukum
d)          Perguruan Tinggi
e)           Partai politik
3.                  Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok lain.
4.                  Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
5.                  Keadilan sosial (sosial justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6.                  Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa atau pihak lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
7.                  Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.
Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia diantaranya:
1.    Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
2.     Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.
3.    Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter.
4.     Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas.
5.     Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.
 C. Masyarakat yang Beradab
            Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti. Atau dapat pula diartikan sebagai masyarakat yang santun dan telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya. Segala sesuatu yang dinilai maju dalam aspek kehidupan lahir batin suatu masyarakat perlu selalu dipelihara dan dikembangkan, walaupun perlu dipahami bahwa beberapa nilai ang dianut masyarakat selalu berubah atau berkembang. Dalam proses estafet antar generasi selalu terdapat friksi, disamping adanya pengaruh globalisasi atau segala aspek kehidupan yang padat menimbulkan gangguan dan peluang untuk mengembangkan peradaban masyarakat. Tingkat peradaban suatu masyarakat bangsa dapat diukur atau diklasifikasikan dengan berbagai cara. Pada umumnya dilakukan dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan sosial, ekonomi, meliputi berbagai fasenya dengan menggunakan indicator- indikator sosial dan ekonomi.
            Ketenangan, kenyamanan, ketentraman dan kedamaian sebagai makna hakiki manusia beradab dan dalam pengertian lain adalah suatu kombinasi yang ideal antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN
            Manusia seutuhnya adalah sebuah makhluk yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani . Manusia dalam kehidupannya mempunyai tiga fungsi , yaitu; Sebagai makhluk Tuhan , sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial budaya.
            Peradaban merupakan bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks. Masyarakat yang beradab dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang mempunyai sopan santun dan kebaikan budi pekerti.

B.  SARAN
Dari kesimpulan diatas didapatkan bahwa manusia beradab harus memiliki sikap sopan santun, baik dipandang orang lain dan tidak merugikan orang lain. Untuk itu seharusnya kita menyadari untuk memiliki sikap yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/docs/70163679/Makalah-Manusia-dan-Peradaban
http://laskar-mining.blog.com/2009/02/21/makalah-civic-education-tentang-masyarakat-madani/

Thursday 11 November 2010

kanker payudara

    

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
       Gejala klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:Pendarahan pada puting susu.Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);adanya nodul satelit pada kulit payudara;kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;terdapat model parasternal;terdapat nodul supraklavikula;adanya edema lengan;adanya metastase jauh;serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain. 
Faktor risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:


 Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. 
Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas
. 
1. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali
.2. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini. 
3. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun. 
4. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur
.5. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun